Kamis, 11 Desember 2008

Aktifis Perdukunan Berkedok Agama

Dibawah ini adalah Aktifis Perdukunan berkedok Agama






1

Oleh : UM.ZAHRA.NURDIN
KUWAIT-KHAITON


Anda bisa lihat dibawah ini adalah Photo-photo
Aktifis Perdukunan berkedok Agama


"Dan mereka mengikuti apa yang dibaca oleh syetan-syetan pada masa kerajaan Sulaiman
(dan mereka mengatakan bahwa Sulaiman itu mengerjakan sihir), padahal Sulaiman tidak
kafir (tidak mengerjakan sihir), hanya syetan-syetan itulah yang kafir (mengerjakan syihir).
Mereka mengajarkan syihir kepada manusia dan apa yang diturunkan kepada dua orang
malaikat di negeri Babil yaitu Harut dan Marut, sedang keduanya tidak mengajarkan
(sesuatu) kepada seorangpun sebelum mengatakan, 'Sesungguhnya kami hanya
cobaan (bagimu), sebab itu janganlah kalian kafir'. Maka mereka mempelajari darikedua malaikat itu apa yang dengan
sihir itu, mereka dapat menceraikan antara seorang (suami) dengan istrinya. Dan mereka itu (ahli sihir) tidak memberi
mudlarat dengan sihirnya kepada seorangpun kecuali dengan izin Allah. Dan mereka mempelajari sesuatu yang memb -
eri mudlarat kepadanya dan tidak memberi manfaat. Demi, sesungguhnyaa mereka telah meyakini bahwa barangsiapa
yang menukarnya (kitab Allah) dengan sihir itu, tiadalah keuntungan baginya diakhirat dan amat jahatlah perbuatan
mereka menjual dirinya dengan sihir, Kalau mereka mengetahui."
(Al Baqoroh: 102)

Pada dasarnya Paranormal adalah dukun. Mereka tidak mau disebut dukun karena perkataan dukun tidak akan laku
untuk dijual dikalangan masyarakat Indonesia karena imej dari perkataan tersebut sangatlah tidak intelektual.

Oleh sebab itu banyak dari kalangan dukun memilih tempat-tempat praktek di perhotelan, mendirikan tempat-tempat
pesantren, melakukan seminar-seminar ilmiah, memiliki perkantoran dan lain-lain dengan maksud merubah pandangan
masyarakat mengenai imej dari praktek perdukunan tersebut. Bahkan mereka tidak segan-segan meminjam ajaran-ajaran
berbagai agama sebagai senjata untuk mengalihkan perhatian masyarakat tersebut. Bahkan mereka tidak segan-segan
untuk memberikan titel pada nama mereka seperti: abi, ustad, romo, kyai atau bahkan dengan gelar-gelar intelek palsu
seperti MBA, Ir, MA, BA, SE, dan lain-lain.


Nah disini intelektualitas anda diuji untuk menentukan ajaran mana yang benar.
Perlu diingat bahwa semua agama TIDAK pernah mengajarkan: Ilmu terawangan, hutang, masuk ke alam ghaib,
menarik benda dari alam ghaib, ilmu ramalan dan erlebih lagi Ilmu Kaya raya.
Allah berfirman dalam surat Al-Jin ayat 26-27:
"(Dia adalah Tuhan) yang mengetahui yang ghaib, maka Dia tidak memperlihat-kan kepada seorang
pun tentang yang ghaib itu, kecuali kepada rasul yang diridlai-Nya."


SEDANGKAN MEREKA-MEREKA (PARA DUKUN) YANG FOTONYA TERPAMPANG DIBAWAH INI
ADALAH BUKAN DAN TIDAK PERNAH AKAN MENJADI
RASUL ALLAH.
Barang siapa menggantungkan jimat penangkal pada tubuhnya,
maka Allah tidak akan menyempurnakan kehendaknya."

(Riwayat Abu Daud)

"Ibnu Mas'ud berkata: Aku dengar dari Rasulullah bersabda:
Mantera-mantera, tangkal dan guna-guna adalah syrik"
(Riwayat Ahmad dan Abu Daud)

--------------------------------------------------------------------------------------


SEKEDAR INFORMASI!! SELAIN BANYAKNYA DUKUN-DUKUN PALSU
YANG KERAP KALI BERKEDOK AGAMA, BANYAK JUGA USAHA-
USAHA MANUSIA UNTUK MELENCENGKAN AJARAN AGAMA
EPERTI YANG KAMI INFORMASIKAN DIBAWAH INI
:


MUNCULNYA NABI-NABI PALSU (dari site Alfurgaan)
Termasuk kesempurnaan agama islam ini adalah bahwa tidak ada satu kebaikan pun yang dapat
mendekatkan ke sorga, dan menjauhkan dari neraka, kecuali telah diperntahkan atau dianjurkan
kepada umat. Demikian pula tidak ada satu keburukan pun yang dapat menjauhkan dari sorga,
dan mendekatkan ke neraka, kecuali umat telah dilarang atau diperingatkan darinya.Dan termasuk
keburukan tersebut adalah akan munculnya para pembohong yang mengaku sebagai nabi, hal itu
termasuk tanda-tanda kecil hari kiamat, sebagaimana telah diberitakan oleh
Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam. Beliau bersabda :
Yang artinya :
Tiada akan datang hari kiamat sehingga dibangkitkan pembohong- pembohong besar yang jumlahnya
mendekati tiga puluh orang, masing-masing mengaku sebagai utusan Allah.

(HSR. Bukhari, Kitab Al manaqih, Bab : Alamatan Nubuwwah; Muslim, kitab Al-Fitan wa Asyroth As-,
dari Abu Hurairah)
.


Dalam hadits yang lain Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam bersabda
Yang artinya :

tidak akan datang kiamat sehingga beberapa qabilah dari umatku bergabung dengan orang-orang musyrik
dan sehingga mereka menyembah berhala - berhala. Dan sesungguhnya akan ada di kalangan umatku ini
tiga puluh orang pembohong besar masing-masing mengaku sebagai nabi, padahal aku adalah penutup
para nabi, tidak ada nabi sama sekali sesudahku.

(HR. Abu Dawud dan Tirmidzi dari Tsauban, disahihkan oleh syaikh Al-Albani di dalam sahih Al-Jami;
ush Shagir no: 7295)
.

Al-Hafizh Ibnuhajar Rahimahullah mengomentari tentang jumlah tigapulu nabi secara mutlak. Karena jumlah
mereka sebenarnya tak terbatas; tetapi yang dimaksud dengan jumlah dalam hadist tersebut ialah untuk
orang yang mengaku menjadi nabi dan memiliki kekuasaan, serta menimbulkan syubhat (kesamaran)

(Fathul-Bari VI:617).


1. Kenyataan Membuktikan Kebenaran :
Kemudian sejarah telah mencatat nama-nama pendusta yang telah disabdakan oleh
Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam di atas,
diantara mereka yang muncul ialah :
a. Musailamah Al-Kadzdzab.
Dia berasal dari kota Yamamah, dan mengaku menjadi nabi pada akhir zaman Nabi Muhammad Shallallahu
'Alaihi Wa Sallam. Lantas beliau
Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam menyuratinya dan menamainya Musailamah
Al-Kadzdzab. Orang ini memiliki banyak pengikut, dan bahaya yang ditimbulkannya terhadap kaum muslimin
cukup besar, sehingga ia dihabisi
riwayatnya oleh para sahabat pada masa pemerintahan Abu-Bakar
Ash-Shiddiq radhiyallaahu 'anhu dalam perang Yamamah.


b.
Di Yaman muncul pula Al-Aswad Al-Ansi yang mengaku sebagai nabi,
lalu dibunuh pula oleh para sahabat sebelum wafatnya Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam.


c. Dan muncul pula Sajah at-Tamimiyah,
seorang wanita yang mengaku sebagai nabi, dan dia dikawini oleh Musailamah. Konon, sajah ini kemudian bertobat.


d. Demikian pula Thulaihah bin khuwailid As-Asadi. Dia muncul di zaman khalifah Abu Bakar, namun lalu ia bertobat
dan meninggal di dalam agama benar.


e. Lalu muncul pula Al-Mukhtar bin Abi Ubaid Ats-Tsaqafi yang menampakkan cintanya kepada ahlul-bait (keluarga
rumah Rasululullah Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam), serta menuntut balas atas kematian Husein bin Ali radhiyallaahu
'anhu. pengikutnya banyak sekali, bahkan dapat mendominasi kota kufah pada permulaan pemerintahan Ibnu Zubair.
Kemudian ia diperdayakan oleh syaitan, sehingga ia mengaku menjadi nabi dan mengaku malaikat Jibril turun
kepadanya. Di dalam Sunan Abu Daud, sesudah meriwayatkan hadist mengenai pembohong pembohong besar itu,
Ibrahim An-Ankha bertanya kepada Ubaidah As-Salmani: “Apakah engkau menganggap mukhtar ini termasuk mereka
(pembohong-pembohong besar itu) ?.Ubaidah menjawab : “Ketahuilah, ia termasuk tokohnya.

(Aunul bud Syarh Abi Dawud XI: 486).

f. Dan diantaranya lagi adalah Al-Harits Al Kadzdzab yang muncul pada masa pemerintahan Abdul Malik bin Marwan,
lalu dia dibunuh. Dan pada pemerinta- han bani Abbas juga muncul sejumlah pembohong.


g. Termasuk para pendusta tersebut adalah Mirza Ghulam Ahmad Al-Qadiyani dari India. Dia dilahirkan tahun 1839 M
atau 1840 M di Qadiyan, India. ia mengaku sebagai nabi, dan sebagai Al-masih yang ditunggu.
ajaran-ajarannya, dan mereka menyatakan bahwa dia termasuk salah seorang pembohong besar. Para pengikut
Qadiyaniyah ini (mereka sering menyebut sebagai Ahmadiyah) tersebar di Eropa, Amerika, Afrika, Asia, dan lainnya.
Termasuk di Bogor, Semarang, Makassar dan lainnya di Indonesia.
Pendusta ini memulai pengakuannya dengan
sedikit demi sedikit. Mula-mula dia mengaku mendapatkan ilham, lalu mengaku sebagai mujaddid (pembaharu agama),
lalu mengaku serupa dengan nabi Isa, lalu pada yahun 1901 M mengaku sebagai nabi yang sempurna kenabiannya,
alu pada tahun 1904 M mengaku sebagai Kresna. Sedangkan Kresna adalah salah satu tuhan yang disembah
orang-orang Hindu.

DR. Nashir bin Abdullah Al-Qifari dan DR. Nashir bin Abdul Karim Aql berkata di dalam buku keduanya: “sebagaimana
telah lewat, bahwa Mirza Ghulam Ahmad memulai pengakuannya dengan sedikit demi sedikit. Oleh karena inilah
orang-orang Qadiyaniyah sering mengelabui sebagian kaum muslimin dengan perkataan - perkataan lama
Mirza Ghulam Ahmad sebelum pengakuannya sebagai nabi, berusaha menutupi pengakuan-pengakuannya baru,
yang dia mengaku ebagai nabi, dengan teks-teks yang lama tersebut. Dan sebagian penulis lah tertipu dengan hal ini.
(Al-Mujaz Fil Adyan Wal Madzahib Al-Muashirah,
hal :151)


Akhirnya riwayat nabi palsu tersebut adalah ketika pada tahun 1907 M, dia menantang mubahalah salah seorang alim
salafi terkenal di India yang bernama syeikh Tsanaullah Al-Amiritsari, yang membongkar kekafiran pendusta ini.
Pada 5 April 1907 Mirza membuat tulisan yang berisi permohonan dan doa kepada Allah, agar mematikan si pendusta
di antara keduanya, semasa salah satunya masih hidup, dan agar Allah menimpakan penyakit semacam wabah yang
membawa kematiannya. Maka Allahpun menampakkan al-haq dan membongkar kedustaan itu. Setelah 13 bulan
10 hari datanglah apa yang dimohon oleh pendusta tersebut, dan dia mampus dengan penyakit wabah pada tanggal
26 mei 1908 M. Adapun syeikh Tsanaullah Al-Amiritsari masih hidup 40 tahun setelah kematian pendusta tersebut.
Beliau wafat pada tanggal 15 maret 1948.
(Al-Mujaz Fil Adyan Wal Madzahib Al-Muashirah, hal:148).

Pembohong-pembohong itu akan senantiasa muncul satu persatu hingga muncul yang terakhir, yang buta sebelah
matanya, dajjal. Imam ahmad meriwayatkan dari samurah bin jundub radhiyallaahu 'anhu pada waktu khutbahnya pada
waktu terjadi gerhana matahari yang terjadi pada zamannya,
Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam bersabda :

Yang artinya :
Demi Allah, tidak akan datang kiamat sehingga muncul tigapuluh orang pembohong besar, dan yang terakhir dari
mereka adalah (dajjal) yang buta sebelah matanya, sang pembohog besar.

(HR. Ahmad, dari samurah bin jundub).


Dan diantara pembohong-pembohong besar itu terdapat empat orang wanita. Imam Ahmad meriwayatkan dari Hudzifah
radhiyallaahu 'anhu bahwa Nabi Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam bersabda :

Yang artinya :
akan muncul dikalangan ummatku pembohong-pembohong besar sebany adalah penutup para nabi, tidak ada lagi nabi
sesudahku.
(HR. Ahmad, disahihkan oleh Al-Albani di dalam kitab Shahih al-Jamiush Shaghir, no : 4143. Al-Haitsmani
berkata :
“diriwayatkan oleh Ahmad dan Thabrani dalam al-kabir dan al-ausath, dan diriwayatkan pula oleh Al Bazzar
sedang para perawi al-bazzar ini
dalah shahihuz-Aawaid VII:332)

---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------


PHOTO-PHOTO AKTIFIS PERDUKUNAN BERKEDOKAGAMA

Kasihanilah!...Gambar diatas adalah wajah-wajah naif yang tidak tahu bahwa mereka sedang diexploitasi untuk kepentingan-kepentingan perguruan. Selamatkanlah mereka dari kejahatan-kejahatan dan tipuan-tipuan makhluk Mu. Amin (TERTIPU OLEH MAHESA KURUNG)

Kegiatan derma kepada anak yatim sangatlah terpuji (kalau dilakukan secara ikhlas tanpa maksud-maksud tersembunyi)

Perlukah para peserta menggetar-getarkan tangan sambil membaca mantra bagaikan kesurupan massal dalam mengikuti ceramah keagamaan?? (kebetulan salah satu anggota kami mengikuti acara tersebut). Dari hasil riset kami yang ditujukan ke perguran diatas, kami mendapatkan bahwa Ketua perguruan diatas menggunakan Islam untuk merekrut orang2 yang tipis iman kedalam alirannya.

Tanpa iman yang kuat, kita bisa terperangkap dengan janji-janji para pendusta dengan cara melencengkan ajaran agama. Penjelasan-penjelasan ilmu ghaib dengan cara ilmiah ternyata mampu menghancurkan iman sebagian umat beragama untuk ikut dalam kesesatan. "Barangsiapa menyampaikan suatu perkataan dariku yang telah diketahui bahwa itu adalah kedustaan yang dibuat-buat, maka ia termasuk salah seorang pendusta." (HR. Muslim)

Perekrutan kepada generasi muda yang sedang menderita akibat narkoba adalah sesuatu yang paling mudah. Karena generasi muda tersebut sedang tipis imannya. "Akan datang di akhir zaman nanti para dajjal dan pendusta, mereka mendatangimu dengan hadits-hadits yang belum pernah kamu dengar juga belum pernah di dengar oleh bapak-bapak kamu, maka berhati-hatilah kamu dari mereka, jangan sampai mereka menyesatkan kamu dan menimbulkan fitnah terhadapmu." (HR Muslim)

Ini foto dewan guru mereka yang haus akan hormat dan pengkultusan: Para anggotanya diwajibkan untuk melakukan shalawat dengan nama guru besar mereka, dan juga mereka sengaja menjual foto guru besar mereka persis seperti trik-trik yang dilakukan oleh perdukunan di daerah Madiun pada tahun 1970-an yang mewajibkan para pengikut untuk membeli foto-foto dukun tersebut yang sebelumnya foto tersebut telah "di isi" oleh ilmu ghaib/ khodam. . (mereka juga dengan PONGAHnya mengklaim bahwa guru mereka dapat dihadirkan dimanapun mereka berada. IRONISNYA, Mereka mengaku bahwa mereka sedang BELAJAR ILMU ALLAH/ISLAM. Pengkultusan terhadap individu bagaikan candu yang dapat membuat seseorang ketagihan seperti sifat orang-orang yang fotonya terpampang diatas ini. Dengan modal berpakaian ala wali tidak menjamin seseorang jauh dari sirik. Kalau mereka tahu akan ajaran agamanya tapi melalaikannya maka artinya MEREKA LEBIH TAKUT AKAN MATERI DAN KEDUNIAAN DIBANDING DENGAN SANG PENCIPTANYA SENDIRI (Kalau memang mereka masih mempunyai nurani - dibalik wajah wibawa mereka terdapat perasaan rendah dan hina dibanding manusia lain). ----- "(Dia adalah Tuhan) Yang Mengetahui yang ghaib, maka Dia tidak memperlihatkan kepada seorangpun tentang yang ghaib itu. Kecuali kepada rasul yang diredhaiNya." (72:26-27).---- Sedangkan manusia-manusia yang fotonya terpampang diatas adalah TIDAK PERNAH AKAN menjadi RASUL.(PENIPU-PENIPU DARI MAHESA KURUNG)

Maaf..Logika anda diperlukan disini: Dilihat dari raut urat wajah bapak ini, Apakah anda masih percaya bahwa bapak ini mempunyai cahaya-cahaya GHAIB yang bisa meningkatkan aura/jati diri seseorang sehingga orang tersebut bisa menjadi cantik/ tampan??? Tampan yang bagaimana yang bapak ini maksudkan???). Atau dia sedang menentang ayat berikut: "Katakanlah: Tidak ada seorang pun di langit dan di bumi yang mengetahui perkara yang ghaib, kecuali Allah." (An-Naml : 65)

Keberhasilan salah satu perdukunan untuk merekrut atau mengundang seorang pejabat merupakan suatu KEBANGGAAN tersendiri dan pejabat tersebut akan menjadi subjek pemasaran untuk aktivitas2 mereka.(foto diatas adalah pejabat yang didekati oleh paranormal untuk membunuh iman (ANGGOTA MAHESA KURUNG)

Aktifitas2 mengaji yang diselipkan pelajaran ilmu ghaib merupakan senjata ampuh untuk merekrut pengikut yang banyak.

Jalan diatas pedang adalah debus biasa dan sarat akan trik-trik murahan. (kami tidak pernah kagum karena kami sering juga mengajarkan trik-trik kepada anggota kami untuk membuka perguruan baru diluar kota). Tetapi kenapa ilmu jalan diatas air, ilmu berjalan diatas udara (mengambang beberapa meter dari permukaan tanah) dan ilmu syafei TIDAK PERNAH MEREKA PAMERKAN(ITU ILMU RAHASIA....kata mereka....ATAU ITU HANYA BOHONG BELAKA)(SALAH SATU TIPUAN PERGURUAN MAHESA KURUNG DI BOGOR)

Apakah orang diatas mampu menghidupkan orang mati? Orang diatas mengklaim bahwa beberapa anggota perguruannya mampu menghidupkan orang mati. (Padahal Islam tidak mengajarkan cara menghidupkan orang mati). ORANG DIATAS SERING MENGGEMBAR-GEMBORKAN IJAZAH MBA BELIAU UNTUK MAKSUD2 KOMERSIAL. HATI2 DENGAN GELAR MBA PALSU. DIA LUPA BAHWA MBA TIDAK MENGAJARKAN UNTUK MENGHIDUPKAN ORANG MATI, BERKOMUNIKASI DENGAN MAKHLUK GHAIB, DLL. Dengan bermodalkan bahasa inggris yang masih terbata-bata, orang ini melakukan penipuan gelar akademis yang bisa didapat dengan mudah.(FOTO DIATAS ADALAH NABI PALSU YANG DI AGUNG-AGUNGKAN OLEH ANGGOTA MAHESA KURUNG)

Foto Alda Risma, anggota Mahesa Kurung yang diexploitasi oleh guru besar mereka sehingga ia mau mengexpose sisi auratnya. (Islam mewajibkan seorang wanita untuk menutup auratnya. Kenapa ia malah mengexposenya?? Mungkin itu salah satu pembangkit birahi bagi para dewan guru Mahesa Kurung di Bogor)

Lia Aminuddin, penganut ajaran salamullah. wanita yang mengaku imam mahdi di akhir jaman dengan mendapatkan pesan melalui malaikat Jibril

Nabi Muhammad SAW tidak pernah mengajarkan beladiri ghaib yang membuat lawan menjadi kesurupan (kesurupan = kemasukan roh atau makhluk halus).

Media juga mengambil peran besar menjadikan paranormal dan ilmu ghaib sebagai komoditi untuk orang-orang frustasi dan lemah iman. (kebodohan masyarakat dan media)

(www.nursyifa.hypermart.net) Dengan mengiming-imingi ilmu ghaib, pasangan diatas menjadi kaya raya dengan cara mencharge setiap pasien sebesar minimal Rp20.000 setiap kali kunjungan. salah satu ilmu yang dijual yaitu ilmu mencabut urat miskin/ilmu kaya, padahal pasangan ini jelas2 sudah gagal dalam hidupnya. (darimanakah paranormal mendapatkan uang? DARI ANDA !!SEBAGAI KORBANNYA) - bayangkan berapa besar uang yang didapat bila pasien disuruh datang 40 kali sehingga pasien merasa terobligasi untuk terus datang. Trik hebat menjual ilmu Al-Quran. Padahal kitab suci Al-Quran diturunkan untuk umat tanpa mengeluarkan biaya sepeserpun.

Foto yang terpampang diatas adalah foto guru besar mahesa kurung. Foto guru besar dipercaya sebagai jimat karena dapat melindungi para anggotanya dari mara bahaya dan foto tersebut dapat digunakan sebagai medium untuk menghadirkan guru besar dimanapun mereka berada. Foto guru besar Mahesa Kurung ternyata dijual kepada para anggotanya dengan maksud-maksud KOMERSIAL.

(www.nursyifa.hypermart.net) Kata "ghaib" ternyata mampu untuk menjual suatu produk dan jasa. GHAIB merupakan kata sakti dikalangan paranormal untuk maksud2 komersial, sehingga senam biasa yang dapat menyehatkan tubuh, mereka klaim sebagai senam ghaib. Ada-ada saja.

Setelah abangnya sukses menyebarkan kebodohan ghaib dengan mengatas namakan surah Al-Fatiha di situs www.nursyifa.hypermart.net, kepala keluarga diatas mencoba membuka bisnis di internet dengan produk kesaktian dan mengharapkan agar dia dapat disegani oleh lapisan masyarakat di luar sana. Beliau juga memamerkan kesaktian2 beliau di situs www.paranormal.or.id secara bersamaan juga mengajarkan ibadah supaya rasa congkak beliau tidak terlalu mencolok. Apa motif orang tersebut melakukan hal itu? UANG...UANG...AGAR DISEGANI...AGAR DIHORMATI...DI TUAKAN...DAN BARANG TENTU SUPAYA DI KASIH UANG(sebagai orang Islam dan orang beriman, relakah anda dibodohi orang yang fotonya terpampang diatas ini?)













HUKUM TUKANG SIHIRDALAM SYARI'AT ISLAM



[1]. Imam Malik raihmahullah berkata:

“Tukang sihir yang melakukan penyihiran yang tidak dilakukan oleh orang lain untuknya, perumpamaannya adalah seperti apa yang difirmankan oleh Allah Tabara wa Ta’ala di dalam kitab-Nya:

“Artinya : Demi, sesungguhnya mereka telah meyakini bahwa barangsiapa yang menukarnya (kitab Allah) dengan sihir itu, tiadalah baginya keuntungan di akhirat….” [Al-Baqarah : 102]

Oleh karena itu, saya berpendapat bahwa orang itu harus dibunuh jika dia sendiri mengerjakan hal tersebut.[1]

[2]. Ibnu Qudamah rahimahullah berkata:
“Hukuman bagi tukang sihir adalah dibunuh. Hal itu didasarkan pada apa yang diriwayatkan dari ‘Umar, ‘Utsman bin ‘Affan, Ibnu ‘Umar, Hafshah, Jundub bin ‘Abdillah, Jundub bin Ka’ab, Qais bin Sa’ad dan ‘Umar bin ‘Abdul ‘Aziz. Itu pula yang menjadi pendapat Abu Hanifah dan Malik.”

[3]. Al-Qurthubi rahimahullah mengemukakan:
“Para ahli fiqih telah berbeda pendapat mengenai hukum tukang sihir muslim dan dzimmi. Imam Malik berpendapat bahwa seorang muslim jika melakukan sihir sendiri dengan suatu ucapan yang dapat menjadikannya kufur, maka dia harus dibunuh tanpa harus diminta untuk bertaubat, dan tidak pula taubatnya diterima, karena itu merupakan perbuatan yang dilakukan dengan senang hati seperti orang zindiq atau pelaku perzinahan.
Dan karena Allah Ta’ala telah menyebut sihir itu sebagai kekufuran melalui firman-Nya:

“Artinya ; Sedang keduanya tidak mengajarkan (sesuatu) kepada seorang pun sebelum mengatakan, ‘Sesungguhnya kami hanya cobaan (bagimu), sebab itu janganlah kamu kafir…’” [Al-Baqarah: 102]

Yang demikian merupakan pendapat Ahmad bin Hanbal, Abu Tsaur, Ishaq, Asy-Syafi’i [2] dan Abu Hanifah.”[3]

[4]. Ibnu Mundzir rahimahullah mengemukakan:
“Jika ada seseorang yang mengaku bahwa dia telah melakukan sihir dengan ucapan yang mengakibatkan kekufuran, maka dia wajib dibunuh jika dia tidak bertaubat. Demikian juga jika dia terbukti melakukannya dan ada bukti yang menyatakan (bahwa) ucapan itu berupa kekufuran.

Jika ucapan yang dia sebutkan bahwa dia telah melakukan sihir dengan ucapan tersebut tidak termasuk suatu (ucapan) yang kufur, maka tidak boleh membunuhnya. Dan jika merupakan kejahatan pada orang yang disihir, maka diharuskan hukuman qishash baginya jika dia melakukannya dengan sengaja. Dan jika tidak termasuk tindakan yang tidak mengharuskan qishash padanya, maka dia harus membayar diyat (denda).” (4)

[5]. Al-Hafidz Ibnu Katsir rahimahullah mengatakan:
“Para ulama yang berpendapat tentang kafirnya tukang sihir, telah menjadikan ayat berikut sebagai dalil:

“Artinya ; Seandainya mereka itu beriman dan bertaqwa….” [Al-Baqarah: 103]

Sebagaimana yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad bin Hanbal dan sejumlah ulama salaf. Ada yang mengatakan: “Tidak perlu dikafirkan, tetapi hukumannya adalah memenggal lehernya,” sebagaimana yang diriwayatkan Imam Syafi’i dan Ahmad, di mana keduanya berkata, “Sufyan bin ‘Uyainah telah mengabarkan, dari ‘Amr bin Dinar, di mana dia telah mendengar Bajalah bin ‘Abadah berkata: “Umar bin al-Khaththab ra telah memutuskan agar kalian membunuh setiap tukang sihir baik laki-laki maupun perempuan.” Lalu kami pun membunuh tiga orang tukang sihir.”

Lebih lanjut, Ibnu Katsir mengatakan: “Hadits tersebut juga diriwayatkan oleh al-Bukhari di dalam kitab shahihnya.”[5]

Dia juga mengatakan: “Demikianlah riwayat yang shahih menyebutkan bahwa Hafshah, Ummul Mukminin, pernah disihir oleh seorang budak perempuan miliknya, maka dia menyuruh agar wanita itu dibunuh, sehingga wanita itu pun dibunuh.

Imam Ahmad mengatakan : “Dibenarkan riwayat dari tiga orang sahabat Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam mengenai pembunuhan terhadap seorang tukang sihir”[6]

[6]. Al-Hafidz Ibnu Hajar rahimahullah mengatakan:
“Menurut Malik, hukum tukang sihir ini sama dengan hukum yang berlaku pada orang zindiq, di mana taubatnya tidak diterima, dan dibunuh sebagi hukuman jika hal itu terbukti padanya. Pendapat itu pula yang dikemukakan oleh Ahmad.”

Asy-Syafi’i mengatakan:
“Tukang sihir tidak boleh dibunuh kecuali jika dia telah mengaku bahwa dia telah membunuh orang dengan sihirnya, sehingga dia pun harus dibunuh karenanya.”[7]

Ringkasan:
Dari penjelasan di atas tampak jelas bahwa Jumhur Ulama berpendapat mengharuskan pembunuhan terhadap tukang sihir, kecuali Imam Syafi’i rahimahullah saja, di mana dia menyatakan bahwa tukang sihir tidak harus dibunuh kecuali jika dengan sihirnya itu dia membunuh orang, sehingga dia harus diberikan hukuman qishash.


HUKUM TUKANG SIHIR DARI KALANGAN AHLUL KITAB

Kategori Sihir, Jin, Perdukunan.
Hukum Tukang Sihir Dari Kalangan Ahlul Kitab.

Bolehkah Menghilangkan Sihir Dengan Sihir?

[1]. Ibnu Qudamah rahimahullah berkata:
“Abu Hanifah rahimahullah mengatakan:
‘Tukang sihir dari kalangan Ahlul Kitab harus juga dibunuh. Hal itu didasarkan pada beberapa hadits, dan karena sihir itu merupakan tindak kejahatan yang mengharuskan pembunuhan terhadap orang muslim yang melakukannya, sehingga pembunuhan itu pun harus diberlakukan terhadap orang dzimmi, [1] sebagaimana hukuman bagi pembunuhan.’”[2]

[2]. Al-Hafizh Ibnu Hajar berkata: “Imam Malik rahimahullah mengatakan:
“Tukang sihir Ahlul Kitab tidak harus dibunuh kecuali dengan sihirnya itu dia membunuh orang lain, sehingga dia pun harus dibunuh.’”

Selain itu dia juga mengatakan:
“Jika dengan sihirnya itu dia menimpakan suatu mudharat kepada orang muslim yang tidak pernah melakukan perjanjian dengannya, maka karena tindakan tersebut, perjanjian itu dibatalkan dan dibolehkan untuk membunuhnya. Sedangkan Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak membunuh Labid bin al-A’sham karena beliau tidak melakukan balas dendam untuk diri beliau sendiri. Selain itu, karena beliau takut dengan membunuhnya akan menimbulkan fitnah di kalangan kaum muslimin dan kalangan persatuan kaum Anshar.”[3]

[3]. Asy-Syafi’i rahimhullah mengatakan:
“Tukang sihir dari kalangan Ahlul Kitab, tidak harus dibunuh, kecuali jika dengan sihirnya itu dia melakukan pembunuhan terhadap orang lain, sehingga dia layak untuk dibunuh juga.”[4]

[4]. Lebih lanjut Ibnu Qudamah rahimahullah mengemukakan:
“Adapun tukang sihir dari kalangan Ahlul Kitab, tidak harus dibunuh karena sihirnya kecuali jika dengannya dia membunuh orang . Sebagaimana yang biasa berlaku, dia harus dibunuh karena sihirnya sebagai hukuman qishash baginya. Hal itu sebagaimana telah ditegaskan bahwa Labid bin al-A’sham pernah menyihir Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam, tetapi beliau tidak membunuhnya, dan karena kesyirikan itu lebih besar dari sihirnya dan dia pun tidak dibunuh.”

Lebih lanjut, Ibnu Qudamah mengungkapkan:
“Hadits-hadits itu diriwayatkan berkenaan dengan tukang sihir dari kalangan kaum muslimin, sebab dia dapat dikafirkan karena sihir tersebut, dan itulah orang kafir yang sebenarnya, dan qiyas mereka dianggap batal karena keyakinan kufur dan orang yang mengucapkannya. Juga menjadi batal karena perzinahan orang yang sudah menikah. Maka menurut mereka, orang dzimmi tidak dibunuh karena sihir, tetapi orang muslim harus dibunuh karenanya. Wallaahu a’lam”.[5]





Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pengikut